Senin, 22 Juni 2015

Resensi Buku The Dreamers karya Alvian Abdul Jabar

Elyssa Ridhaningrum/IX-1/09
Judul                     : The Dreamers
Penulis                  : Alvian Abdul Jabar
Penerbit                : Wahyumedia
Cetakan                : I, Agustus 2013
Tebal                    : 144 halaman
              





Selama ini Alvian Abdul Jabar dikenal sebagai creator akun twitter yang kerjaannya kepo (@AhSpeakDoang) tetapi di dalam buku ini, ia tampil sedikit berbeda. Pembaca akan dibawa ke dalam sebuah cerita tentang persahabatan Alvian bersama 3 orang sahabatnya dalam petualangan-petualangan alur yang menarik. Alvian menghibur otak dan pikiran kita melalui buku ini. Ia membagi pengalaman persahabatannya yang menarik kepada kita para pembaca.
                Saya akan memperkenalkan kepada kalian sebuah novel non-fiksi karya Alvian Abdul Jabar dan mengulas sedikit tentang isi novel ini.
                Saya menilai buku novel ini mampu memberikan motivasi kepada kita untuk menciptakan suatu persahabatan yang indah. Buku novel ini juga memberi motivasi agar kita tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan mimpi kita. Dengan bahasa novel yang mudah dipahami, membuat Anda semakin mengerti maksud dari cerita novel ini. Akan tetapi, novel ini dalam penulisannya ada sedikit salah kata atau diksi yang kurang tepat. Bahkan ada beberapa ejaan yang luput dari koreksi editor. Contohnya, harusnya menulis teman jadinya timen. Para remaja sekarang menyebutnya dengan sebutan typo. Secara keseluruhan saya rasa buku ini sudah layak untuk dipublikan atau dipasarkan dan layak untuk dibaca. Bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk remaja yang sedang labil dengan arah tujuan dan persahabatan mereka.
                Buku ini berisi 144 halaman yang berisi sebuah cerita  petualangan Alvian dan ketiga sahabatnya, tweet isi hati, tweet jokes, dan komentar para followers Alvian di twitter. Alvian dan ketiga sahabatnya bernama Fadil, Egi, dan Tedy memulai persahabatan mereka saat di bangku Sekolah Dasar atau yang disingkat SD. Alvian memaparkan secara langsung watak mereka di awal halaman, mungkin ini yang disebut perkenalan. Alvian mengajak kita dalam alur-alur petualangan yang seru. Suatu hari, Alvian, Fadil, Egi, dan Tedy pergi ke Kawah Putih di Bandung, Jawa Barat. Mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka di sana, di balik sebuah batu besar. Di Kawah Putih mereka bertemu dengan seorang gadis bernama Resty. Resty membantu Alvian dan sahabat-sahabatnya di sana. Selepas pulang dari Kawah Putih, mereka pergi ke kebun teh. Saat menyusuri kebun teh, mereka bertengkar dengan sekelompok preman yang akan merampok mereka, hingga akhirnya salah seorang preman tersebut menusuk perut Egi. Preman-preman tersebut kabur saat akan dikejar warga kampung sekitar. Egi dilarikan ke rumah sakit, disana Egi divonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan lama lagi karena terinfeksinya bakteri yang berbahaya bagi organ dalam Egi karena pisau yang berkarat yang menusuk perut Egi.
Fadil merelakan seluruh organ dalamnya untuk Egi, tak disangka mereka mempunyai sahabat sebaik Fadil. Mereka harus mengikhlaskan Fadil, karena Fadil telah menghembuskan nafas terakhirnya. Setelah Egi sembuh, Alvian dan Tedy menceritakan apa yang terjadi. Beberapa hari kemudian mereka pergi merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka sangat susah mendapatkan pekerjaan di sana. Mereka hampir putus asa dalam memperjuangkan mimpi mereka. Akan tetapi, persahabatan yang erat, rasa yang saling mengerti, semangat yang membara terus ditunjukkan mereka, akhirnya perjuangan mereka membuahkan hasil. Satu per satu mereka mendapatkan pekerjaan. Saat lebaran tiba, mereka bertemu di Kawah Putih. Mereka membuka satu per satu mimpi mereka yang berada di balik batu, yang mereka pernah tulis dahulu bersama. Ternyata, pekerjaan yang mereka dapatkan dan mimpi yang mereka tulis sama. Tak disangka, mimpi menjadi kenyataan! Setelah mereka mengunjungi Kawah Putih, mereka pergi ke makam Fadil. Cerita berakhir, saat mereka melepas perpisahan karena mereka akan berpisah lagi untuk meneruskan karir mereka di dunia masing-masing.
Sahabat. Sahabat adalah teman baik bagi kita, yang dekat sekali dengan kita. Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa menerima kekurangan kita, yang bisa menerima rasa duka saat menjalani persahabatan, dan yang bisa membangkitkan semangat kita sehingga kita tidak mudah putus asa. Jagalah persahabatan kalian, persahabatan kalian bisa menjadi obat bagi kalian dari kesedihan yang menimpa kalian.
Mimpi. Semua orang mempunyai mimpi. Kita semua berhak bermimpi. Tak ada yang melarang kita bermimpi. Tak pula kita harus membayar untuk mimpi itu. Terus berjuang dalam mimpi kalian, jangan mudah menyerah sebelum kalian mendapatkan impian kalian.  Kalian harus yakin, suatu saat nanti mimpi itu pasti akan terwujud. Kalian harus percaya bahwa Tuhan itu tidak tidur. Jika kalian tidak percaya, itu berarti kalian telah “menidurkan” Tuhan. Tuhan akan mewujudkan mimpi kita.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda