Resensi Buku The Dreamers karya Alvian Abdul Jabar
Elyssa Ridhaningrum/IX-1/09
Judul : The Dreamers
Penulis : Alvian Abdul
Jabar
Penerbit :
Wahyumedia
Cetakan : I, Agustus 2013
Tebal : 144 halaman
Selama ini Alvian Abdul Jabar dikenal sebagai creator akun twitter yang
kerjaannya kepo (@AhSpeakDoang) tetapi di dalam buku ini, ia tampil sedikit
berbeda. Pembaca akan dibawa ke dalam sebuah cerita tentang persahabatan Alvian
bersama 3 orang sahabatnya dalam petualangan-petualangan alur yang menarik.
Alvian menghibur otak dan pikiran kita melalui buku ini. Ia membagi pengalaman
persahabatannya yang menarik kepada kita para pembaca.
Saya akan memperkenalkan kepada
kalian sebuah novel non-fiksi karya Alvian Abdul Jabar dan mengulas sedikit
tentang isi novel ini.
Saya menilai buku novel ini
mampu memberikan motivasi kepada kita untuk menciptakan suatu persahabatan yang
indah. Buku novel ini juga memberi motivasi agar kita tidak mudah menyerah
dalam memperjuangkan mimpi kita. Dengan bahasa novel yang mudah dipahami,
membuat Anda semakin mengerti maksud dari cerita novel ini. Akan tetapi, novel
ini dalam penulisannya ada sedikit salah kata atau diksi yang kurang tepat.
Bahkan ada beberapa ejaan yang luput dari koreksi editor. Contohnya, harusnya
menulis teman jadinya timen. Para remaja sekarang menyebutnya dengan sebutan
typo. Secara keseluruhan saya rasa buku ini sudah layak untuk dipublikan atau
dipasarkan dan layak untuk dibaca. Bukan hanya untuk anak-anak tapi juga untuk
remaja yang sedang labil dengan arah tujuan dan persahabatan mereka.
Buku ini berisi 144 halaman yang
berisi sebuah cerita petualangan Alvian
dan ketiga sahabatnya, tweet isi hati, tweet jokes, dan komentar para followers
Alvian di twitter. Alvian dan ketiga sahabatnya bernama Fadil, Egi, dan Tedy
memulai persahabatan mereka saat di bangku Sekolah Dasar atau yang disingkat
SD. Alvian memaparkan secara langsung watak mereka di awal halaman, mungkin ini
yang disebut perkenalan. Alvian mengajak kita dalam alur-alur petualangan yang
seru. Suatu hari, Alvian, Fadil, Egi, dan Tedy pergi ke Kawah Putih di Bandung,
Jawa Barat. Mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka di sana, di balik sebuah batu
besar. Di Kawah Putih mereka bertemu dengan seorang gadis bernama Resty. Resty
membantu Alvian dan sahabat-sahabatnya di sana. Selepas pulang dari Kawah
Putih, mereka pergi ke kebun teh. Saat menyusuri kebun teh, mereka bertengkar
dengan sekelompok preman yang akan merampok mereka, hingga akhirnya salah
seorang preman tersebut menusuk perut Egi. Preman-preman tersebut kabur saat
akan dikejar warga kampung sekitar. Egi dilarikan ke rumah sakit, disana Egi
divonis oleh dokter bahwa umurnya tidak akan lama lagi karena terinfeksinya
bakteri yang berbahaya bagi organ dalam Egi karena pisau yang berkarat yang
menusuk perut Egi.
Fadil merelakan seluruh organ dalamnya untuk Egi, tak disangka mereka
mempunyai sahabat sebaik Fadil. Mereka harus mengikhlaskan Fadil, karena Fadil
telah menghembuskan nafas terakhirnya. Setelah Egi sembuh, Alvian dan Tedy
menceritakan apa yang terjadi. Beberapa hari kemudian mereka pergi merantau ke
Jakarta untuk mencari pekerjaan. Mereka sangat susah mendapatkan pekerjaan di
sana. Mereka hampir putus asa dalam memperjuangkan mimpi mereka. Akan tetapi,
persahabatan yang erat, rasa yang saling mengerti, semangat yang membara terus
ditunjukkan mereka, akhirnya perjuangan mereka membuahkan
hasil. Satu per satu mereka mendapatkan pekerjaan. Saat lebaran tiba, mereka
bertemu di Kawah Putih. Mereka membuka satu per satu mimpi mereka yang berada
di balik batu, yang mereka pernah tulis dahulu bersama. Ternyata, pekerjaan
yang mereka dapatkan dan mimpi yang mereka tulis sama. Tak disangka, mimpi
menjadi kenyataan! Setelah mereka mengunjungi Kawah Putih, mereka pergi ke
makam Fadil. Cerita berakhir, saat mereka melepas perpisahan karena mereka akan
berpisah lagi untuk meneruskan karir mereka di dunia masing-masing.
Sahabat. Sahabat adalah teman baik bagi kita, yang dekat sekali dengan
kita. Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa menerima kekurangan kita, yang
bisa menerima rasa duka saat menjalani persahabatan, dan
yang bisa membangkitkan semangat kita sehingga kita tidak mudah putus asa.
Jagalah persahabatan kalian, persahabatan kalian bisa menjadi obat bagi kalian
dari kesedihan yang menimpa kalian.
Mimpi. Semua orang mempunyai mimpi. Kita semua
berhak bermimpi. Tak ada yang melarang kita bermimpi. Tak pula kita harus
membayar untuk mimpi itu. Terus berjuang dalam mimpi kalian, jangan mudah
menyerah sebelum kalian mendapatkan impian kalian. Kalian harus yakin, suatu saat nanti mimpi
itu pasti akan terwujud. Kalian harus percaya bahwa Tuhan itu tidak tidur. Jika
kalian tidak percaya, itu berarti kalian telah “menidurkan” Tuhan. Tuhan akan
mewujudkan mimpi kita.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda